Minggu, 27 Januari 2008

Bom saja ! untuk Meningkatkan Omzet

Bom saja ! untuk Meningkatkan Omzet
Oleh: Masbukhin Pradhana )*

Minggu 27 Januari 2008 setelah bangun tidur, mertua dan bude-bude yang sedang menengok kami di Jakarta, datang dari pasar Rawasari. Rombongan ibu-ibu ini disamping berbelanja lauk-pauk juga membawa jajanan pasar seperti lupis, cenil (kelanting) warna-warni, ketan putih dan hitam lengkap dengan parutan kelapa dan gula merah cair. Aku mengambil beberapa potong dalam 2 posri dan menyuguhkan salah satunya untuk pakde.
Rasa cenil masih sama dengan yang pernah aku rasakan saat usia kanak-kanak. Dulu sebelum berangkat sekolah, ada buk Tiha (baca: bok-logat Madura) suka berkeliling kampung dan menjual jajanan pasar ini.
Meskipun sudah dewasa, aku masih sering jalan ke pasar dan membeli jajanan ini. Bahkan tidak hanya di pasar tradisional, di mall-mall juga banyak yang menjual jajanan pasar ini dalam bentuk paket, di counter makanan.
Kunci dari rasa cenil adalah komposisi bahan yang akan menentukan kekenyalan dari cenil ini. Aku senang bila parutan kelapanya banyak berbalikan dengan penjual yang berusaha mengirit pemberian kelapa, karena cost-nya lumayan mahal. Kekentalan gula merahnya juga menambah kelegitan jajanan, palagi diperlegit dengan aroma pandan. Hm, nyam..nyam…nyam.
Ketan adalah bahan dasar Lupis. Untuk membuatnya bisa dibungkus daun pisang seperti membuat lontong dan selanjutnya dikukus. Setahuku ada dua bentuk lupis. Ada yang berbentuk panjang seperti bungkus lontong dan ada yang berbentuk segi tiga lebih kecil. Aku lebih suka yang berbentuk segi tiga karena lebih kenyal.
Aku pernah datang ke pasar Rawasari dan yang berjualan jajan pasar tidak hanya satu orang. Yang membeli juga banyak, bahkan kadang terlihat pembeli harus antri. Berarti bisnis jajanan pasar ini tidak lapuk dengan usia. Memang, kalau jualannya hanya 1 counter tentu dalam waktu buka pasar yang singkat tidak bisa ber-omzet jutaan. Tapi margin berjualan makanan ini lumayan besar, bisa sampai 50%.

Pentingnya Demand
Berarti peminat, demand, konsumen jajanan pasar ini ada. Kalau kita berjualan produk yang dibutuhkan orang, sudah pasti laku.
Dalam berbisnis, terutama pebisnis pemula, penting untuk memperhatikan calon konsumen. Kalau memang menurut analisa pasar bahwa peminat sebuah produk ini tinggi (bisa dilakukan dengan riset pasar sederhana), dimungkinkan usaha untuk menerobos pasar ini lebih mudah. Meskipun biasanya bisnis yang demandnya tinggi ini biasanya banyak juga yang melakukan, apalagi proses produksinya mudah.
Peminat sebuah produk bisa datang dari kalangan bawah, menengah atau atas. Untuk kasus jajanan pasar, biasanya produk yang dijual di pasar, yang membeli adalah kalangan menengah bawah. Untuk menjangkau kalangan atas, produk ini haruslah dijual di lokasi yang biasanya dikunjungi kalangan menengah atas, seperti mall. Karena, kalangan menengah atas pun tetap menyukai jajan pasar. Dengan berjualan di mall, akan mendongkrak omzet dan margin.

Bombardir
Hasil banyak akan dicapai bila berjualannya banyak sekali dikalikan dengan profit yang banyak. Demand yang sangat banyak dan tersebar, kalau hanya disediakan source sedikit, tentu tidak akan menjangkau hasil yang banyak.
Contoh: Yang suka jajanan pasar adalah penduduk Jakarta. Kalau kita hanya menjualnya di pasar Rawasari, tentu hasilnya Cuma sedikit. Tapi kalau di setiap pasar tradisional di Jakarta kita memiliki counter, maka hasilnya akan lebih banyak.
Jadi kalau ingin banyak, berjualannya jangan hanya 1 tempat tapi beberapa tempat. Bisa juga cara berjualannya dengan konsinyasi di mall-mall. Bahkan, persiapkan ragam jajanan yang lebih banyak, agar konsumen lebih banyak pilihan.
Jadi jangan ragu untuk membombardir Jakarta dengan Cenil, Lupis, Ketan hitam, bubur sumsum, lemper, pukis dll. Anda bisa membayangkan, Jakarta tidak banjir air tapi banjir jajanan pasar. Yang jelas, Anda akan banjir DUIT !

Anda tertarik mengembangkan bahkan membuka franchise jajanan ini ?

Tulisan ini diposting di: http://bisnistemanku.blogspot.com

)* Penulis adalah CEO MPI Shop, penulis buku best seller ‘Cara Brilian Menjadi Karyawan Beromzet Miliaran’ dan owner blog: http://mpishop.blogspot.com

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Lho...??! artikel ini kan yang ada di majalah DUIT ??!! hehehe... saya juga tinggal di Rawasari... sering tuh ke pasar Rawasari... hehhe